"Enjoy Your Life Aja Dehh..." Part. 8


“Kau Terlalu Maha Santuy? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”

“Jika satu hal kebaikan bagi kemanusiaan masih kurang, tidakkah yang kurang itu –
Kemanusiaan itu sendiri?”
Oleh Aris Rasyid Setiadi



  
Sebuah naskah biasa tanpa makna berguna, namun menjadi cerita suka duka..

            Hari kamis yang cukup panas dan indah, tak bisa dipungkiri rutinitas yang cukup padat membuat pikiran dan raga harus disortir sedemikian rupa, di sisi lain rasa semangat dan menenggelamkan ego harus dilakukan karena sudah terlampau jauh membelok kiri atau kanan bahkan putar balik, melihat kawan seperjuangan berlari di luar dengan riang ‘mumet’ gembiranya dalam dunia baru, sementara aku yang polos ini masih berada di dalam sembari berjalan pelan yang diambang keraguan namun tetap kujalankan agar sampai tujuan.
Begitu lucunya ketika pagi datang dan masih terlelap sedangkan para pahlawan sudah berada di luar untuk memberi cinta untuk kita disini, sejauh manakah melangkahmu itu? Hal-hal kecil setiap hari kita jumpai, tamparan keras setiap hari seolah tak menyadarkan, dibalik itu Tuhan menitipkan sesuatu yang mungkin harus kita renungi, sebuah hakikat kehidupan, sebuah perjuangan, sebuah rasa kasih sayang, sebuah rasa rela berkorban, nyatanya telah diberikan. Tidak mengenal umur senja, tidak mengenal rasa lelah (lagi) dan terlihat senang bahagia walau nyatanya penuh duka dan luka (dan lagi).
Ya! Aku tak perlu lagi bercerita karena kau paham siapa dia..

Dustamu itu terlalu jauh, namun Tuhan masih menyayangimu, sebelum jauh lagi. Berhentilah sejenak dan menangislah, coba terakhir kapan kita menangis? Satu bulan yang lalu atau mungkin satu tahun yang lalu? Sudah lama bukan?? maka menangislah saja tak apa kawan, karena air matamu itu sebuah rasa kejujuran dari hati yang paling dalam.
Ibarat analogi atau permisalan sebuah dinding yang keras akan menghasilkan tatanan bangunan yang kuat, begitu saja keberhasilan, tekad dan semangat yang keras akan menghasilkan apa yang ditujukan. Semudah itu teorinya, untuk faktanya itu tergantung bagaimana berproses diri kita, mau mudah atau sulit, mau dipermudah atau dipersulit itu pilihan. Cobalah saja yang mudah, pasti kita akan tetap berjalan walau pahit yang didapat namun pastikan pahit itu bagian dari proses menuju yang diinginkan.
Kucoba mantapkan lagi, belajar lagi, dan menerima kenyataan bahwa perjuangan memang titik kemenangan. Progress, ya harus ada progress, itu ris!! 

“’Tuhan selalu mengunjungimu, namun kau tak selalu dirumah”

Komentar

Postingan Populer