Ini Ceritaku, Mana Ceritamu?? Part. 2



“Mengenal Lebih Ikatan Untuk Progress Yang Mendekatkan” 
“Kepemimpinan adalah seni mendapatkan orang lain, untuk melakukan sesuatu yang Anda inginkan, yang dilakukan karena dia memang ingin melakukannya.” – Dwight Eisenhower
Oleh Aris Rasyid Setiadi

Segenap PC IMM Banyumas 19-20 berfoto bersama di depan rumah IMMawati Rahma

Melihat kondisiku yang masih lelah efek menemani teman-teman ikatan panitia PENABARA 2019 dua hari belakangan sebelum acara ini, posisi pikiran masih diambang ragu apakah mau ikut atau tidak, sudah menjadi rahasia umum dan sudah menjadi kemaklumanku pribadi dalam hidup ini bahwa setelah mengikuti acara yang padat dan berintensitas tinggi nantinya fisikku menjadi lemah dan butuh waktu istirahat ekstra dari yang senormalnya. Sebenarnya aku butuh lebih istirahat. Memang seperti itu. Tapi aaah entahlah pokoknya tetap kupaksakan untuk ikut karena mengingat pentingnya acara dan tujuan ini. Melawan kelelahan untuk menguatkan.
Tertanggal 4-5 November 2019 kemarin di awal bulan yang mulai musim hujan kembali datang, Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Banyumas 19-20 melakukan Upgrading dan Makrab bertempat di rumah Bundahara PC sendiri, yaitu IMMawati Rahma Fauzia Madaningrum, dia adalah anak Farmasi UMP, rumah IMMawati Rahma ini bertempat di Panggisari, Kecamatan Mandiraja, Kabupaten Banjarnegara. Semula rencana ngecamp di CAUB Baturraden namun karena melihat situasi dan kondisi yang tak memungkinkan maka akhirnya setelah ini itu diputuskan bertempat di rumah Rahma. Entah kenapa aku senang saja mendengar jadinya di situ, mungkin karena akan kembali ke Banjarnegara yang memang aku asal Banjarnegara juga atau alasan hal lain yang tak bisa kujelaskan, entahlah.. yang pasti aku sudah hampir tiga minggu belum pulang ke rumah. Itu saja.
            Singkat cerita setelah prepare dan berangkat untuk ke titik temu dengan teman pimpinan lainnya di taman depan Margono Sokaraja, setelah sudah komplit, kami lepas landas saat itu berjumlah total 5 motor, yang lain ada yang menyusul dari Banjar sendiri, ada yang menyusul saat sore nanti, dan ada yang juga memakai mobil. Dan sampailah pada rumah Rahma kami disambut hangat oleh keluarganya, akupun mulai memposisikan diriku sebaik mungkin dengan teman yang lain, sembari menunggu teman yang lain semua tampak bercanda dan saling melemparkan bahan guyonan masing-masing sembari disuguhkan makanan dan minuman oleh tuan rumah “Waahh tampak sempurna dunia ini, bahagia memang sederhana.” Pikirku.
            Setelah sudah berangkat semua mulailah untuk agenda pertama yakni membuat api unggun, dilanjut dengan bakar-bakaran dan sesi inti yaitu Upgrading dengan diisi oleh Kakanda Bayu selaku Ketua Umum PC IMM Banyumas 2014-2015, kanda Bayu saat menyampaikan materi Upgrading membuat kami banyak belajar dari pengalaman dan cerita bagaimana kisah hidup beliau dan banyak hal lainnya. Di beberapa kesempatan kanda Bayu selalu menyampaikan betapa pentingnya menyambung tali silaturahmi kepada senior, membuka hal baru, menjelaskan kembali visi, pentingnya program kerja yang dikemas, bagaimana memetakan isu, bagaimana tupoksinya menjadi pimpinan cabang dan beberapa hal lainnya yang dikemas lucu dan politis tentunya. haha
Tak terasa pukul setengah dua pagi kurang acara baru selesai, tak terasa memang sama halnya seperti luka yang pernah dia berikan. Waah malah curhat heheh tak apa semoga ini membelajarkan. Kuputuskan untuk tidur di depan rumah sembari melihat pejuang receh pagi menyupiri bis besar AKAP dan truk besar lalu lalang setiap menit di depan rumah Rahma. Di waktu dini hari sampai pagi itulah aku mendapatkan pembelajaran satu-dua hal, bermakna menyentuh dan menguatkan. Tak usah kuceritakan karena kau akan paham dengan sendirinya.

Upgrading dengan Kakanda Bayu Ketum PC IMM Banyumas 14-15

Pagipun datang aku, mulai satu-satu bangunlah dari teman-teman pimpinan, rasa lelah semalam sedikit terbayarkan. Dan agenda selanjutnya adalah bermain Truth or Dare, ya memang untuk sampai akhir permainan aku masih aman tidak terkena truth or dare, namun akhirnya dipaksakan untuk kena juga, haha oke dehh tak apa, yaa walaupun tidak mengenakan untukku pribadi untuk melaksanakan Dare atau tantangan yang kudapatkan, namun itu tetap kujalankan dengan menggunakan rasa keyakinan. Dan... berhasil sudah akhirnya, berakhir sudah sesi yang menyenangkan sekaligus mendebarkan. haha



 
Saat bermain Truth or Dare





Yang ingin kusampaikan pada intinya pembelajaran dua hari ini adalah cobalah menjalani dengan baik apa yang sudah diamanahkan, diberikan dan dibersamai. Carilah pengalaman-pengalaman dimanapun, belajar tetap sederhana, lalu memperluas relasi yang tak terhingga. Walaupun mungkin merasa belum pantas maka pantaskanlah karena memang kita orang terpilih yang dirasa mau dan mampu untuk mengisi pos-pos yang Tuhan berikan.
Seperti yang kutulis di artikel sebelumnya bahwa: “Cobalah lihat dari sisi konstekstual yang baru, begitupun kata teks itu sendiri, karena itulah kita akan menemukan hal baru dari sudut pandang terkecil sampai terbesar pun.”

Tugas besar menanti untuk dilewati, bahkan harus diperbaiki, hanya kalianlah yang mampu melewati itu, karena Tuhan membekali kalian fikiran dan mata yang tajam tuk melihat kenyataan.
           Jadi, yang “didapat” adalah apa yang ditakdirkan. Hal itu adalah realita Kita, pilihan Kita. Jadi, tolong, ditata, dikonsep, buat visi dan jalanilah dan manfaatkanlah sebaik mungkin. Termasuk menggali pengalaman dan kembali memahamkan apa yang harus dilakukan.

“Terima kasih Tuhan, karena-Mu aku mengenal dunia yang begitu luas dan cantik ini.’”




Komentar

Postingan Populer