Ini Ceritaku, Mana Ceritamu?? Part. 3
“Mengenal Lebih
Dari Ikatan Banjarnegara Oleh Tuhan Yang Menyatukan”
“Temuilah titik kenyamananmu di Ikatan,
selanjutnya jalani dengan optimal karena itulah titik terbaikmu untuk
berkembang.”
Oleh Aris Rasyid Setiadi
Tercatat sejarah 2-3 November 2019 kemarin di awal bulan
yang diprediksi mulai musim hujan kembali datang, Ikatan Mahasiswa Banjarnegara
(IMBARA) IAIN Purwokerto melakukan Penerimaan Anggota Baru IMBARA atau biasa
disingkat PENABARA bertempat di Gedung Student Center IAIN Purwokerto. PENABARA
tahun ini mengangkat tema “Menjadikan Mahasiswa Yang Berkeadaban Menuju
Banjarnegara yang Berbudaya dan Sejahtera” dan dengan jargon “Kami Saudara, Kami Cinta
Banjarnegara”.
Perlu diketahui bersama bahwa PENABARA ini adalah
sebagai bentuk gerbang awal bagi mahasiswa asal Banjarnegara yang kuliah di
IAIN Purwokerto yang ingin berorganisasi secara resmi sebagai anggota di Orda IMBARA
IAIN Purwokerto. Sebelum acara dimulai sudah dibentuk panitia sedari 2 bulan
sebelumnya yang diketuai oleh Nahdiyatun Maslichah dengan didampingi oleh
Narimah sebagai sekretaris kegiatan dan Sanda Ghina sebagai bendahara kegiatan
dan dibersamai oleh panitia lain yang begitu luar biasa menurut hemat penulis
dengan latar belakang yang beragam.
PENABARA
tahun ke-3 ini dimulai dengan pembukaan yang berbeda, dengan tampilan seni tari
yang dibawakan oleh Zulfa Aurellia Damayanti dan dilanjutkan seperti biasa seperti
sambutan dan yang lainnya, dan sebagai
perkenalan acara maka diperkenalkan dengan materi awal, materi tentang IMBARA IAIN
Purwokerto yang disampaikan oleh senior sekaligus salah satu penggagas
berdirinya orda ini adalah saudara Nikmat Hidayatulloh, dalam materi itu
disampaikan bagaimana proses awal sampai akhir berdirinya dengan begitu sangat lengkap
oleh demis ketum dua kali periode itu menurut penulis. Setelah selesai,
dilanjutkan lagi dengan materi Manajemen Organisasi yang disampaikan oleh penulis
sendiri yang dipercaya menjadi pemateri yang mana ini memang sangat penting dan
menjadi bekal dasar bagi teman-teman yang masuk organisasi agar bisa me-manajemen
diri dan organisasinya yang diikuti, termasuk IMBARA itu sendiri nantinya.
Singkat
cerita malam datang dan sampailah kepada salah satu momen yang paling ditunggu,
momen dimana pelantikan pengurus IMBARA IAIN Purwokerto masa khidmat 19-20 dan
PENSI dari peserta dan juga pendamping yang berjalan khidmat dan luar biasa.
Setelah
sudah diadakan pelantikan dan pentas seni dari pengurus dan peserta selanjutnya
adalah masa ‘menjemput bintang’ sampai pukul setengah 4 pagi, lalu di momen
inilah peserta semacam diberi pertanyaan dan penegasan guna penguatan oleh para
mentor berjumlah lima orang dengan konsep yang sederhana namun mengena,
setelahnya dilanjutkan lagi dengan bentuk ‘kesadaran’ atau 'LIMOAN' yang diberikan oleh Dewan
Kehormatan IMBARA yakni mba Ana atau mba Teguh Amanah, disinilah momen begitu haru
dan semakin mengena, terlebih hanya dicahayai oleh lilin yang membentuk kata
IMBARA yang berada di tengah peserta. Dalam dua momen ini dirasa menjadi satu titik
krusial yang menjadi sisi motivasi dan peneguhan yang baik terhadap semangat
berproses dan membangun Banjarnegara sendiri nantinya, bahasa terkenalnya
adalah “bali ndeso mbangun ndeso.”
Proses 'LIMOAN' |
Tak terasa sampailah pada hari Ahad pagi, tak terasa memang sama halnya
seperti kenangan masa lalu yang pernah dia berikan. Walah malah curhat. Heheh
tak apa semoga ini membelajarkan kita. Kegiatan selanjutnya adalah bugar pagi
diawali dengan senam bersama dan dilanjutkan dengan dengan Games dengan konsep menarik dibagi menjadi 5 pos atau titik yang
diberi tantangan berbeda-beda.
Setelah usai games dan dirasa
bersih semua, sampailah pada momen yang sakral kembali, yakni pembaiatan atau
pengesahan peserta sebagai anggota baru IMBARA IAIN Purwokerto, yang dituntun
atau dibacakan langsung oleh Ketum terpilih yakni saudara Fajar Nasrulloh
Fuadi. Dengan semangat disertai keheningan kesadaran selesailah sudah.
Setelahnya tiba saat disampaikan kata-kata “Selamat, kalian telah resmi
dinyatakan sebagai anggota baru IMBARA IAIN Purwokerto.” saat itu juga panitia
dan peserta bertepuk tangan riuh menyambutnya. Dengan diberi pin dan dipasang
di jas masing-masing peserta sebagai simbol sudah resmi menjadi anggota baru
IMBARA IAIN Purwokerto.
Pengesahan peserta |
Pikirku tersenyum ”aku sudah melewati
momen seperti ini 3 kali, begitu luar biasa kalian, semoga bertahan dan jaga
dengan baik ikatan ini.”
Siangpun datang, acara berlanjut sampai pembentukan nama angkatan atau
Korps sampai pemilihan BPH Korps dan akupun tak kuasa untuk tertidur di
belakang kursi dikarenakan memang belum tidur sama sekali. Kuputuskan untuk
tidur sebentar dan ketika terbangun ternyata adalah saat pemberitahuan yang
terbaik di kategori masing-masing dalam proses kegiatan. “aah baguslah, ini
sudah diujung acara dan hampir selesai.” Pikirku yang sangat merindukan pulau kapuk di
kosanku siang itu.
“Thank you
guys, the day ended so happily for us. Thank you again for making history with
me today.”
Yang ingin kusampaikan pada intinya pembelajaran dua
hari ini adalah “Terima kasih banyak atas kerelaan, tenaga,
pikiran, waktu dan hal lainnya yang tak bisa kusebutkan untuk kalian
adik-adikku, dan yang terpenting juga adalah bagaimana cara kita menjalani
dengan baik apa yang sudah diamanahkan, diberikan dan dibersamai. Carilah
pengalaman-pengalaman dimanapun, belajar tetap sederhana. Walaupun mungkin merasa
belum pantas maka pantaskanlah karena memang kita orang terpilih yang dirasa
mau dan mampu untuk mengisi pos-pos yang Tuhan berikan.”
Jadi,
yang “didapat” adalah apa yang ditakdirkan. Lalu belajarlah dengan sebaik mungkin,
bagi mereka yang mau belajar, bukan sekedar menggugurkan kewajiban.”
“Terima kasih Tuhan, karena-Mu aku mengenal kalian Ikatan.’”
Woww bagus mas terimakasih buat beritanya 😃
BalasHapusKeren deh
BalasHapus