"Enjoy Your Life Aja Dehh..." Part. 18


“Menyoal Diri Yang Unik? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja” 

“Jika satu hal kebaikan bagi kemanusiaan masih kurang, tidakkah yang kurang itu –
Kemanusiaan itu sendiri?”
Oleh Aris Rasyid Setiadi 



Sebuah naskah biasa tanpa makna berguna, namun menjadi cerita suka duka..
Cerita sebelumnya part. 16: “Nothing is Perfect? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”

Temukan dan pahami keunikanmu kawan

Ya... keunikan setiap orang bisa dijadikan ciri khas atau pembeda yang berguna untuk eksistensi dalam pergaulan. Keunikan bukan berarti kita harus tampil aneh, tetapi tampil sebagai diri sendiri.
Jika kita tidak menunjukkan keunikan, tetapi meniru orang lain, tentu kita dicap sebagai pengekor saja. Yang namanya ekor tentu letaknya selalu di belakang. Jika kita dikatakan sebagai pengekor, maka diartikan bahwa kita selalu berada di posisi belakang. Seperti selalu meniru apapun yang dilakukan idola kita, membuat kita menjadi pribadi yang kurang menarik.
Iya kalau yang ditiru itu baik! Nah, kalau yang ditiru itu hal atau sifat yang jelek, maka kita pun akan dicap jelek oleh orang lain di sekitar kita.

Sadarilah sebenarnya setiap individu mempunyai keunikan sendiri-sendiri, sepertiku yang mempunyai keunikan yang terbilang aneh, contohnya jikalau sakit, maka efeknya akan cukup bertahan lama, walau sebatas pusing atau tidak fit badannya, atau contoh lainnya adalah sedang rajin maka akan menjadi rajin di setiap hal di waktu itu juga atau ketika sedang dan berbagai hal yang unik lainnya.

Yaa pada intinya keunikan yang kita miliki tidak perlu dibuat-buat, tetapi akan muncul secara alami dari apa yang namanya inner beauty kita.
Gitu aja sih yang ingin aku bagikan beberapa hari ini, ga perlu repot-repot buat naskah yang mungkin kaya esai yang perlu analisis, argumen, dan solusi yang panjang-panjang, haha. Naskah ini memang naskah tidak berguna bagi yang merasa sekedar membaca.

 “Kemampuan-kemampuan manusiawi yang dimiliki organisasi bercampur secara bervariasi menjadi suatu identitas yang dapat dimengerti sehingga membuat organisasi itu unik, penandanya adalah ‘saya unik’.” – Laurence D. Ackerman




Komentar

Postingan Populer