"Enjoy Your Life Aja Dehh..." Part. 2
“Ketika
Kita Terjatuh? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
“Jika satu hal kebaikan bagi
kemanusiaan masih kurang, tidakkah yang kurang itu –
Kemanusiaan itu sendiri?”
Oleh
Aris Rasyid Setiadi
Sebuah
naskah biasa tanpa makna berguna, namun menjadi cerita suka duka..
Kalau Kita Terjatuh? Aah Entahlah.. Oke Lupakan Saja.
Kita pasti memilih untuk sukses,
namun pada saat kegagalan yang datang atau seseorang belum berhasil mencapai
tujuan hidupnya banyak respons yang akan ditunjukkan oleh orang tersebut. Ada
yang kuat secara mental untuk memperbaiki kesalahannya dan ada pula yang
menyesali kegagalan tanpa berbuat untuk memperbaikinya. Kegagalan datang karena
kita kurang mencoba.
Banyak
contoh di luar di mana seseorang gagal dalam suatu usaha kemudian ia berhenti
dan tidak meneruskan perjuangannya lagi. Seberapa banyak seseorang mencoba
melakukan usaha, di sanalah peluang untuk sukses terbuka lebar. Barangkai jika
usaha yang dilakukan sudah dilakukan satu atau dua bulan lamanya, namun
sesungguhnya kesuksesan akan tiba pada tiga atau empat tahun selanjutnya
sangatlah penting untuk terus berusaha hingga keberhasilan dapat diraih.
Kegagalan
bisa saja terjadi, jika belum sabar
dalam prosesnya. Kenapa? Karena pada dasarnya keberhasilan merupakan sebuah
perjalanan panjang yang membutuhkan berulang-ulang percobaan. Berbicara tentang
angka masih mungkin dalam kegagalan, tapi jika berbicara tentang statistik maka
akan besar dalam keberhasilan. Keberhasilan membutuhkan orang yang benar,
pantang menyerah dan tidak pernah berhenti saat mengalami kegagalan. Kita yakin
bahwa kesuksesan itu bisa diraih dengan sikap optimis dan tindakan nyata, bukan
sekedar bicara fana atau diam saja.
“Ketika kita terjatuh?”
“Aah entahlah”
“Oke, lupakan saja lagi...”
Hari ini beragam cerita kulewati, masih
mencoba menyatukan raga dan hati, dua sisi mencoba berdamai diri, dibalut pagi
yang masih bermimpi dengan siang sampai senja yang membelajarkan untuk menjadi.
Mari
bicara tentang tanggung jawab, bertanggung jawab. Salah satu penyebab belum berhasil adalah sikap kita yang kurang bertanggung jawab. Barangkali hal
ini terjadi karena kita itu belum mampu berpikir positif ketika menghadapi
persoalan. Selain itu, bisa jadi karena ia memang tidak memiliki loyalitas yang
tinggi pada bidang yang digarapi. Belajarlah menjadi pribadi yang bertanggung
jawab. Apa pun tugas dan amanah yang diemban harus dijaga, dikerjakan, dan diselesaikan
dengan baik. Beranilah menghadapi
seluruh tantangan yang terjadi dalam hidup, sehingga sama sekali tidak ada
istilah menyalahkan orang lain atas kegagalan yang datang menghampiri.
“Seperti halnya
dongeng di mana seseorang bisa mengubah apapun menjadi emas dengan sentuhannya,
maka apapun yang aku sentuh selalu berubah menjadi hiruk-pikuk di surat kabar.”
– Albert Einstein
Kalau kata Mark Manson
dalam buku Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat berkata “Semakin kita memilih
untuk menerima tanggung jawab dalam kehidupan kita, semakin besar kekuatan yang
dibutuhkan untuk menjalani kehidupan. Menerima tanggung jawab atas masalah yang
kita hadapi menjadi langkah pertama untuk menyelesaikannya.” Dengan kata lain?
Apa yang tidak kita sadari adalah bahwa kita telah memilih menilai yang justru
menyakiti dirinya sendiri; begitu bodoh misal. Di kelas, kita dalam benak hanya
tertarik untuk bisa menarik perhatian, dan tamat. Namun masa bodoh apa pun yang
dilakukannya. Pilihan atas nilai seperti ini melemahkan. Masih ada berbagai
nilai yang lebih baik yang bisa digunakan dalam kehidupan.
Pada akhirnya poin
pentingnya lainnya adalah banyak orang enggan bertanggung jawab atas
permasalahan karena mereka percaya mengambil
tanggung jawab terhadap suatu masalah sama dengan menjadi pihak yang dipersalahkan atas masalah kita.
Dan
kita
bertanggung jawab atas hal-hal yang bukan merupakan kesalahan kita. Inilah
bagian dari kedewasaan kehidupan.
“ Kau tidak
bisa memiliki segalanya, Di mana kau akan menaruhnya?”
-
Steven Wright
Komentar
Posting Komentar