"Enjoy Your Life Aja Dehh..." Part. 17
“A-Frame Manusia 3 in 1? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan
Saja”
“Jika
satu hal kebaikan bagi kemanusiaan masih kurang, tidakkah yang kurang itu –
Kemanusiaan
itu sendiri?”
Oleh Aris Rasyid Setiadi
"Dunia ini penuh dengan gelandangan pendidikan" |
Cerita sebelumnya part. 2: “Ketika
Kita Terjatuh? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Cerita sebelumnya part. 3: “Hari
Ini Cukup Baperan? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Cerita sebelumnya part. 4: “Pagi
Malu Tuk Menampakkan? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Cerita sebelumnya part. 5: “Terburuk
di Saat Terpuruk? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Cerita sebelumnya part. 6: “Sisi
Penerimaan tak Berada? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Cerita sebelumnya part. 7: “Awal
Narasi 'Kado' Tuhan? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Cerita sebelumnya part. 8: “Kau
Terlalu Maha Santuy? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Cerita sebelumnya part. 9: “Ceritaku Tak Lagi Menyapa? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Cerita sebelumnya part. 10: “1642 Hariku Terjarah? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Cerita sebelumnya part. 11: “Pejuang Ketidakpastian? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Cerita sebelumnya part. 12: “Elegansi Diri? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Cerita sebelumnya part. 13: “Asertif Hanya Cara? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Cerita sebelumnya part. 14: “Tirani Mayoritanisme? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja"
Cerita sebelumnya part. 15: “Aksa Simpul? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja"
Cerita sebelumnya part. 16: “Nothing is Perfect? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Menyoal soal sekaligus
hipotesis jawaban psikologi sosial, terlebih individu berlabel 3 in 1 dalam cerita mendalam.
Jangan berkali-kali coba temukan dan
deskripsikan apa itu rasa cinta dan kehormatan sesama penghuni alam?
Hasilnya mungkin bernama spesial? Atau ternyata
tidak sama sekali
Kasih sayang, yaa memang tak
bisa dipungiri kasih sayang akan selalu ada di dalam tataran kehidupan setiap
manusia. Namun lukanya terkadang seperti perubahan ini menyisakan sendu duka
yang mendalam, menggambarkan arti pentingnya kebersamaan.
Namun kadang bisa dipastikan
bahwa selamanya kasih sayang itu sama seperti rasa lelah yang seringkali
memprotret dalam diri yang menjadi keterbatasan. Menjadi tak antusias dan balik
badan menutup mata dan terkenang keburukan.
Akhirnya..
Jatuh dalam cerita yang sama
namun dalam konsep yang berbeda. Apakah kasih sayang itu memang fana? Atau bahkan
sama saja sebatas kata?
Aahh kau pandai menolak
argumenku saja, haha yang pasti jawaban baikmu itu merupakan jawaban saat kau
sedang moodnya baik saja atau infatuation saja, jika tidak sedang baik
mungkin lebih buruk lagi dari argumenku tadi. haha lucu memang.. sekaligus
sadis makhluk bernama manusia itu. Lucu,
unik, dan tak menarik. 3 in 1 bahasa
konyolnya.
Manusia terkadang tidak
menyadari bahwa mereka sedang berfikir apa itu ‘kasih sayang’ secara positif
tanpa menimbang rasa negatif semacam fikiran, tindakan, dan reaksi sendiri
prosesnya nanti. Bukan ketergantungan
yang begitu tinggi terhadap satu hal fana yang masih diharapkan bercerita
datang sang ‘Kasih Sayang’, kalau kata Davidson dalam Konsep Kasih Sayang
bernama hubungan A-Frame yang kumaksudkan.
Sikap mental perlu diadakan. Yang
pasti itu, dan itulah yang pasti.
“Semua orang adalah seniman Masalahnya adalah bagaimana tetap menjadi
seniman ketika ia besar nanti.” – Pablo Picasso
Komentar
Posting Komentar