"Enjoy Your Life Aja Dehh..." Part. 4
“Pagi Malu Tuk Menampakkan? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
“Jika satu hal kebaikan bagi kemanusiaan
masih kurang, tidakkah yang kurang itu –
Kemanusiaan itu sendiri?”
Oleh Aris Rasyid Setiadi
Sebuah naskah biasa tanpa makna berguna, namun menjadi
cerita suka duka..
Cerita
sebelumnya part. 2: “Ketika Kita Terjatuh? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Cerita
sebelumnya part. 3: “Hari Ini Cukup Baperan? Aahh Entahlah.. Oke Lupakan Saja”
Hujan Kegagalan? Aah Entahlah.. Oke Lupakan Saja.
Pagi datang dengan senyuman abu-abu,
pertanda hujan akan turun namun aku masih penuh ragu, karena sebelumnya ini
hanya candu rindu yang terbelenggun, kini di hari Jum’at ini kutuliskan beberapa
agenda namun ada beberapa yang tak sempat kulengkapi. Akhirnya menjadi lebih
buram di akhir cerita hariku. Seolah gagal dalam hujan yang setia menemaniku.
“Pagi malu untuk menampakkan?”
“Hujan datang
seolah dunia tak mau bersahabat”
“Aah entahlah”
“Oke, lupakan saja lagi, lagi dan lagi...”
Hari ini dua banding dua warna buram
masih mencoba kusadari, setengah hati
mencoba menyatukan raga dan hati, dua sisi mencoba berdamai diri, dibalut pagi
yang mendung dengan siang sampai senja yang membelajarkan tuk menjaga senyuman
mandiri.
Tatkala kekecewaan berujung kebahagiaan, atau
sebaliknya. Apakah itu benar atau bisik kesesatan belaka?
Pembelajaran hari ini adalah ketika dituntut untuk sempurna, maka kita
menyalahi kesempurnaan itu sendiri. hehe manusia memang sejatinya tidak
sempurna walau dalam dunia ini merupakan paling tinggi derajatnya. Namun itu
berarti sempurna, manusia sempurna dalam ketidaksempurnaan yang Tuhan hadirkan.
Prospek hidup yang rumit seolah
menampakkan akar kehidupan yang begitu rendah yang mana membuat jatuh dalam
ruangan yang gelap. Saat kondisi seperti itu apa yang akan kita lakukan? Diam
berharap menunggu cahaya datang atau mulai merintih walau penuh hipotesa-hipotesa
yang berakhir luka? Ya pilihan, ini berbicara tentang pilihan.
Kegagalan
Cobalah merumuskan sendiri kata itu. Kita akan memunculkan rumusan yang
berbeda, tergantung pada pengalaman pribadi dan cara pandang terhadap dunia.
Beberapa rumusan mungkin memiliki kemiripan, tetapi akan sedikit berbeda.
Kegagalan
adalah sebuah kata benda. Dari tiap huruf itu menciptakan makna yang
berbeda yang kita berikan padanya. Bertahun-tahun yang lalu, Samuel Johnson
melakukan hal seperti itu ketika ia memutuskan apa arti setiap kata untuk
kamusnya yang tersohor. Jika ia bisa melakukannya, begitu pula kita. Ia tidak
akan keberatan, ia sudah mati lebih dari 250 tahun yang lalu.
Cobalah lihat dari sisi uang logam
yang berbeda, begitupun kata kegagalan itu
sendiri, rumusan kita yang baru adalah kegagalan adalah hal yang menggembirakan
dari semua hal, karena ia membantu kita menemukan cara untuk tidak melakukan
sesuatu, dan hal itu mutlak penting di jalan menuju kesuksesan.
Jadi,
“kegagalan” adalah apa yang Kita rumuskan sendiri. Hal itu adalah realita Kita,
pilihan Kita. Jadi, tolong, pilihlah dengan bijak!
“ Persoalannya, katanya ’Apakah kita bisa membuat kata-kata bermakna
majemuk.’”
Komentar
Posting Komentar