Kanal Progresif : Agama Buddha

"Mengenal Agama Buddha"
“Religionswissenchaft”
Oleh Aris Rasyid Setiadi

Sumber: snarg.net

Setelah mengenal lebih jauh sejarah Agama Majusi, Agama Yahudi, Agama Nasrani dan Agama Brahma dan Hindu. Maka selanjutnya di bagian kelima ini kita masuk untuk mengenal Agama Buddha dengan sejarah dan perjalanannya sampai saat ini yang masih bersumber sama dari buku Studi Agama Suatu Pengantar dari Syarif Hidayatullah. Lebih menarik lagi bukan? mari seduh kopinya dan mulai membaca

Agama Buddha
Agama Buddha lahir di negara India sebagai manifestasi terhadap Agama Hindu. Penggagasnya ialah Siddharta Gautama yang dikenali sebagai Gautama Buddha oleh pengikut-pengikutnya. Ketika pertama kali mengajarkan agamanya, ia mendapat banyak pengikut. Hal ini terutama karena ia segeraa bertindak mengingat Agama Brahma sedang merosot pada waktu itu. Setelah mengalami masa kejayaannya antara tahun 200 hingga 800 M, ajaran Buddha kemudian mengalami kemunduran selama 4 abad berikutnya. Meskipun Agama Buddha mengalami kemunduran di negeri asalnya, tetapi di luar India justru semakin berkembang dan masih kuat hingga kini, yakni di Thailand dan China.
Ajaran Buddha sampai ke negara China pada 399 M. oleh seorang sami bernama Fa Hsien. Masyarakat China mendapat pengaruh dari Tibet disertai penyesuaian dengan tuntutan dan nilai setempat. Kitab rujukan utama penganut Buddha ialah Lotus Sutra dengan menjelma sebagai seorang tokoh yang diberi watak Kuan Yin yang berarti “mata cemerlang”. Ia diberi sifat keibuan, yakni penyayang dan lemah lembut. Selain Kuan Yin, orang Cina juga mempunyai tokoh Buddha yang lain yaitu Amitabha atau Amiba yang dianggap sebagai “Surga Barat” yang membawa kesejahteraan bagi penganutnya. Ini merupakan paham Buddha yang paling disukai oleh orang China.
Dari China, ajaran Buddha terus meluas ke Korea. Pada pertengahan abad V M mulai masuk ke Birma, kemudian Jepang, dan Thailand. Pada abad VII M Buddha masuk ke Indonesia (waktu itu melalui Sriwijaya), dan 1 abad berikutnya melalui tanah Jawa.
Di antara ajarannya adalah:
Buddha bukan satu bentuk kepercayaan tetapi lebih merupakan ajaran falsafah karena tidak ada konsep ketuhanan dan persoalan ghaib, kecuali bagaimana untuk menyerapi hidup tanpa bermasalah.
Penganutnya diwajibkan menjalani kehidupan sebagai sami untuk satu tempo tertentu dalam hidup mereka. Mereka tidak dibenarkan berkawin, dan perlu menjalani hidup sebagai rahib.
Perempuan boleh menjadi rahib.
Bertapa di kuil dengan menjadi sami atau rahib merupakan alternatif bagi masalah yang tidak terselesaikan.
Agama Buddha dijadikan alat pelarian aatau escapism
Mereka merayakan Hari Raya Waisak

Komentar

Postingan Populer