Kanal Progresif : Agama Nasrani

"Mengenal Agama Nasrani"
“Religionswissenchaft”
Oleh Aris Rasyid Setiadi

sumber ilustrasi: snarg.net

Setelah mengenal lebih jauh sejarah Agama Majusi dan Agama Yahudi. Maka selanjutnya di bagian ketiga ini kita masuk untuk mengenal Agama Nasrani dengan sejarah dan perjalanannya sampai saat ini yang masih bersumber sama dari buku Studi Agama Suatu Pengantar dari Syarif Hidayatullah. Lebih menarik lagi bukan? mari seduh kopinya dan mulai membaca

Agama Nasrani
Istilah Nasrani berasal dari nama Kota Nazareth. Dalam Bahasa Arab kata tersebut disebut Nashirah, yaitu sebuah desa terpencil di kaki sebuah bukit sebelah selatan Yerussalem. Di Yerussalem inilah terletak Baitul Maqdis yang dianggap sebagai rumah suci bersejarah baik bagi umat Islam, Yahudi, maupun Nasrani sendiri. Agama Nasrani juga disebut Agama Nazareth karena ia dibawa oleh Yesus yang berasal dari Nazareth. Agama ini juga disebut Agama Kristen. Nama tersebut diambil dari nama Kristus yang merupakan gelar kehormatan gelar kehormatan keagamaan bagi Yesus. Kristus merupakan Bahasa Yunani, dari perkataan Messias dalam Bahasa Ibrani, yang berarti “yang diurapi”. Istilah ini berasal dari kebiasaan Israil kuno yang tidak memahkotai raja-raja, namun cukup dengan mengurapinya. Pengangkatan kehormatan raja ini dilakukan atas perintah Yahweh. Yahweh merupakan Tuhan dari Bangsa Israil.
Agama Nasrani dirisalahkan kepada Nabi Isa a.s. yang secara nasab merupakan anak Maria (Maryam) dari suku Bani Yuda, dan berasal dari keturunan Nabi Dawud. Menurut Injil atau Perjanjian Baru, ayah Nabi Isa adalah Yusuf an-Najar. Di dalam Injil dinyatakan pula bahwa Maryam hamil semasa masih bertunangan dengan Yusuf an-Najar, dan bahwa ia hamil dari Ruhul Kudus. Isa diangkat menjadi Rasul dalam usia 30 tahun. Bangsa Yahudi banyak yang tidak mempercayai kebenaran risalahnya, sehingga mereka memutuskan Isa al-Masih harus dihukum mati dan menyerahkan hukumannya kepada para Pontius Pilatus, Gubernur Romawi. Isa al-Masih akhirnya mati disalib di sebuah tempat bernama Golgota. Berbeda dengan Injil, al-Qur’an menyatakan bahwa yang mati disalib bukan Isa al-Masih sendiri namun orang lain yang diserupakan (QS. An-Nisaa; 157). Ada pendapat di kalangan Muslim bahwa orang yang diserupakan tersebut adalah bernama Yudas Israiliyat.
Kitab suci yang disampaikan kepada Nabi Isa adalah Injil yang berarti: (a) kabar gembira tentang akan datangnya juru selamat (dalam Bahasa Yunani disebut Evangelion dan penulisnya disebut Evangelists); dan (b) kitab-kitab yang memuat ajaran Isa al-Masih dan cerita mengenai dirinya. Bagi umat Nasrani sekarang, Injil atau Bibel, terdiri dari dua bagian: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama ialah kitab-kitab yang ditulis sebelum Isa al-Masih, terdiri dari 39 kitab. Sedangkan Perjanjian Baru ialah kitab-kitab yang ditulis sesudah Isa al-Masih, terdiri dari 27 kitab, yang terbagi dalam tiga macam: 5 buku-buku kisah, 21 surat kiriman, dan Buku Wahyu.
Ajaran pokok Agama Nasrani, khususnya Katolik, yang ada sekarang adalah sebagaimana yang tersurat di dalam syahadat 12 (Credo para rasul), yaitu:
Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa, pencipta langit dan bumi
Dan akan Yesus Kristus, Puteranya yang tunggal Tuhan kita
Yang dikandung dari Roh Kudus, dilahirkan oleh perawan Maria
Yang menderita sengsara dalam pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, wafat dan dimakamkan
Yang turun ke tempat penantian, pada hari ketiga bangkit dari antara orang mati
Yang naik ke surga duduk di sebelah kanan Allah Bapa yang Mahakuasa
Dari situ ia akan mengadili orang hidup dan mati
Aku percaya akan roh kudus
Gereja Katolik yang kudus, persekutuan para kudus
Pengampunan dosa
Kebangkitan badan
Kehidupan kekal, Amin.
Selain 12 syahadat ini, undang-undang 10 (the Ten Commandments) dari Nabi Musa juga dianggap menjadi ajaran yang pokok dalam Agama Nasrani. Salah satu ajaran yang menjadi ciri khas dari Agama Nasrani adalah konsep ketuhanannya yang mereka sebut dengan Trinitas/Tritunggal. Dalam konsep ini, Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah tiga pribadi yang sudah mewahyukan dirinya pada saat permandian Yesus. Nalar konsep Trinitas ini adalah bahwa Bapa telah mengutus Putra ke dunia; Putra telah menjadi manusia dan telah menebus dosa kita: Roh Kudus telah turun atas Gereja dan mensucikan kita, dan kita telah dipermandikan atas nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Ketiga pribadi ini adalah sungguh Allah seperti Bapa. Sementara Putera dan Roh Kudus adalah Maha Kudus dan Maha Kekal. Sebab itu, ketiganya disembah dan dimuliakan secara sama. Namun pribadi itu hanyalah satu, Allah, saja, yang mempunyai pengetahuan Ilahi dalam kebahagiaan yang tak terhingga. Allah yang Esa dalam tiga Pribadi itu disebut Allah Tritunggal Yang Maha Kudus.
Gereja, secara bahasa asalnya dari Bahasa Portugis, yaitu “gereja”, dalam bahasa Yunani, “eklesia”, yang berarti Jemaat yang terpanggil keluar dari dunia untuk menjadi milik Tuhan. Timbulnya gereja di tengah Bangsa Yahudi karena sebagian mereka telah menyimpang dari Taurat. Di antara gereja-gereja Nasrani di dunia, Gereja Katolik Roma mempunyai hirarki kependetaan yang berbeda dengan lainnya. Pendeta paling tinggi yang mengepalai umat Katolik sedunia disebut Santo Bapa atau Paus atau The Pope.  Paus mempunyai pembantu-pembantu sebagai menteri, misalnya di bidang politik, dan administrasi yang dinamakan Kardinal. Di bawah Paus ada pendeta-pendeta yang berpangkat Uskup (Bischop), dan di bawahnya lagi ada Pastur (Pastoor). Paus bertempat di kota Roma, di istana Vatikan. Ia mengepalai gereja Katolik sebagai wakil Yesus dan sebagai pengganti Petrus.
Sedangkan golongan-golongan atau sekte-sekte dalam umat Nasrani yang masih ada hingga kini adalah:
Katolik. Gereja dinamakan Gereja Katolik atau Gereja Barat atau Latin atau Patriarch atau Rasuli. Arti kata “katolik” sendiri adalah jelata, umum, sebab ia mengaku bahwa mereka sendiri yang menyebarkan Agama Nasrani di seluruh dunia.
Ortodoks. Gerejanya dinamakan Gereja Roma Ortodoks atau Gereja Yunani sebab pengikutnya kebanyakan berada di Romawi Timur dan negeri-negeri Timur seperti Rusia, Balkan, dan Yunani. Gereja-gereja ini bersifat otonom. Masing-masing Gereja Ortodoks mempunyai organisasi, dan tidak berpusat pada satu kota atau patriarch saja, tetapi ia terdiri dari beberapa gereja yang dipimpin oleh patriarch atau synode-synode.
Protestan. Gereja mereka dinamakan Gereja Injil, karena para pengikut-pengikutnya hanya mengikuti Injil. Mereka menentang gereja lain yang beranggapan bahwa Injil bisa berupa pendapat orang-orang Gereja saja dan, bahkan, tidak menganggap Injil sebagai satu-satunya sumber ajaran bagi mereka. Protestan juga menentang adanya penambahan pelajaran-pelajaran yang tidak tercantum di dalam Injil, seperti yang ditambahkan oleh para Pope.

Komentar

Postingan Populer