Kanal Progresif : Agama Brahma dan Hindu

 "Mengenal Agama Brahma dan Hindu"
“Religionswissenchaft”
Oleh Aris Rasyid Setiadi

Sumber: snarg.net

Setelah mengenal lebih jauh sejarah Agama Majusi, Agama Yahudi dan Agama Nasrani. Maka selanjutnya di bagian keempat ini kita masuk untuk mengenal Agama Brahma dan Hindu dengan sejarah dan perjalanannya sampai saat ini yang masih bersumber sama dari buku Studi Agama Suatu Pengantar dari Syarif Hidayatullah. Lebih menarik lagi bukan? mari seduh kopinya dan mulai membaca

Agama Brahma dan Hindu
Dalam sejarah perkembangan agama di India, menurut Rifai, ada tiga macam agama yang perlu diketahui: (1) Agama Brahma; berkembang di India mulai 1500 SM sampai 500 SM; (2) Agama Budha; berkembang dari 400 SM hingga 700 M, dan (3) Agama Hindhu; berkembang di India hingga sekarang. Agama Hindu sesungguhnya adalah Agama Brahma yang sudah bercampur dengan unsur-unsur Agama Budha kebudayaan Dravida dan filsafat India lainnya. Oleh karenanya Agama Hindu sering juga disebut dengan Agama Brahma.
Penduduk India yang asli pada waktu bangsa Arya menyerbu India adalah bangsa Dravida. Bangsa Arya memasuki India dengan membawa kebudayaan yang tinggi. Mereka kemudian menduduki sungai Indus dan Gangga. Daerah ini mereka namakan dengan Aryavarta, artinya tanah bangsa Arya, atau Hindustan yang berarti negeri orang Hindu. Mereka telah mempunyai satu agama yang didasarkan kepada kitab Weda. Kitab Weda ini lambat laun menjadi sumber sejarah dan agama serta dasar susunan masyarakat dan undang-undang.
Di antara ajaran Agama Hindu-Brahma ini adalah tentang filsafat ketuhanan. Diajarkan dalam agama ini bahwa beribadah hendaknya ditujukan kepada Brahma saja, yaitu zat maha tingi dan azali. Brahma diartikan sebagai mutlak Atma, yakni zat yang tidak dapat diinderai dan dia ada pada segala wujud. Segala sesuatu selain Brahma atau Atma sesungguhnya adalah bayangan dari adanya, dan wujud yang sebenarnya adalah wujud Brahma itu sendiri. Menurut Rifai, karena konsep seperti inilah maka kemudian filsafat ketuhanan di dalam agama ini berbeda dengan konsep ketuhanan yang ada di dalam agama lain.
Agama ini juga memiliki ajaran tentang manusia. Menurut agama ini, manusia adalah makhluk yang sangat penting. Manusia dipandang sebagai gabungan dari dua unsur yang berbeda, yakni baik dan buruk, antara tubuh yang kasar dan roh halus yang dinamakan mahat. Namun, menurut Rifai, Agama Hindu pada pokoknya tidak mempercayai adanya Tuhan dalam arti kata yang sebenar-benarnya, sebagaimana yang dipahami oleh umat Islam misalnya. Pemahaman mereka tentang kekuasaan ghaib diwujudkan dalam tiga diri, yang disebutdengan “Trimurti” yang terdiri dari: Brahma, Syiwa, dan Wisnu. Brahma dipandang sebagai pencipta alam semesta, Wisnu dianggap sebagai pelindung dan pemelihara alam, sedangkan Syiwa dipersepsikan sebagai dewa pembinasa atau penghancur alam semesta.
Tentan tujuan hidup manusia, agama ini mengajarkan bahwa manusia memiliki cita-cita hidup: (a) Darma: kewajiban-kewajiban, termasuk sopan santun, aturan orang hidup untuk tata kemasyarakatan dan tata kesopanan sebagai rasa keagamaan; (b) Artha: kepentingan hidup yang sekarang berupa nafkah dengan jalan mencari untung; (c) Karma: perbuatan kenikmatan dengan mencari kesenangan hidup dan kenikmatannya; dan (d) Mokhsa atau kelepasan: semua sekte Hindu mengajarkan jalan ke Mokhsa ini terutama sekali sebagaimana didapati di dalam Upanishaci. Mohksa dicapai dengan cara melepaskan diri dari segala kekuasaan Karma tersebut.

Komentar

Postingan Populer