De Omnibus Dubitandum
"Filsafat Kehidupan"
“Apakah kebenaran itu?”
Oleh Aris Rasyid Setiadi
Memang semenjak satu intrik wabah kami menjadi jarang ngopi sesering sebelumnya, karena bisa menghasilkan sebuah cerita yang mampu menyadari beberapa hal untuk pertama kali: cinta, tetap menjadi topik favorit (dan tentunya favorit 99,9% para makhluk bumi ini), cinta yang dimana mampu berakulturasi, menjadi pilihan topik hidup khusus. Bisa berwajah cinta antar insan, cinta pada kedamaian, cinta pada kopi, atau cintanya pada seekor kucing, kisah-kisah dalam kumpulan ini menggambarkan proses akulturasi perubahan cinta dari sekadar kumpulan emosi menuju sebuah eksistensi. Ya eksistensi. Sebuah pilihan, ya pilihan bernama jati diri.
Alasan kedua? Venrilasi. Sebagaimana daku percaya bahwa karya adalah anak jiwa, dan ia sepatutnya hidup di alam terbuka. Ia akan lebih sehat dan kuat di sana, daripada disekap dalam format bahasa absurd. Membiarkannya berbicara dalam bahasa yang belum dimengerti bersama, terutama olehmu.
Komentar
Posting Komentar