Ini Ceritaku, Mana Ceritamu?? Part. 5


“Kita Menyempurnakan”
“Temuilah titik kenyamananmu, selanjutnya nikmati proses dengan belajar tetap sederhana.”
Oleh Aris Rasyid Setiadi


Tertanggal 26 Desember 2019 terlihat di jam dinding belakang auditorium utama IAIN Purwokerto menampakkan pukul 3:32 pagi, ternyata sudah kurang lebih 8 bulan ini berjalan setelah dilantik, kini masuk dalam forum kongres mahasiswa ketiga bagiku, yang mana baru saja selesai memaparkan dan  Laporan Pertanggung Jawaban dari kami selaku Dewan Eksekutif Mahasiswa IAIN Purwokerto tahun kepengurusan 2019-2020 dan secara resmi ketok palu dinyatakan sebagai “Demisioner”. Alhamdulillah puji syukur..
Pada laporan pertanggung jawaban kali ini tentunya berbeda dari yang aku alami tahun lalu, bedanya di tahun lalu aku hanya duduk dan mendengarkan koordinator kementerianku yang melaporkan LPJnya sedangkan kali ini akulah yang menggantikannya. Sungguh luar biasa memang, bukan perkara dan proses yang mudah kawan.
Sedikit ingin berbagi, sebelum LPJ dimulai aku mencoba melihat komposisi forum dan berpikir “hmm, cukup bagus, tinggal kesadaran ditingkatkan lagi untuk kehadirannya saat kongres tahun depan dan ada beberapa hal sudah kuduga akan menjadi ‘pemantik’ saat laporan nanti.” Terlebih bagaimana aku melihat pengalaman-pengalaman sebelumnya ini menjadi suatu bukti yang sangat berharga yang bisa dipelajari bersama.
Forum LPJpun datang dan setelah sedikit tegang, panas dan saling ‘menyempurnakan’ akhirnya singkat waktu akhirnya LPJ kami diterima dengan syarat setelah berjam-jam berbaku dengan cerita dan kursi panas yang kami duduki (efek saking lamane duduk iki bro). haha
 
Saat LPJ DEMA Institut berlangsung
Dan dariku pribadi mewakili Kementerian Riset, Pengembangan dan Teknologi mengucapkan beribu terima kasih sekaligus permintaan maaf atas pembelajaran dan kesalahan dari kami kepada sesama pengurus dema institut sendiri dan seluruh elemen mahasiswa IAIN Purwokerto jika dalam proses kami menjabat masih banyak kekurangan dan kesalahan karena sejatinya kita sama-sama belajar sepanjang hayat.
Dan salah satu hal yang kutekankan kepada kita terutama kepada penulis sendiri untuk kepengurusan kali ini adalah bagaimana kita Menghargai Pengalaman”.
Nah betul bahwasanya setiap manusia pasti memiliki pengalaman, entah itu manis atau pun pahit. Sama seperti masa laluku yang manis diawal dan akhirnya ujung yang pahit. Aaah memang aku tak sesempurna laki-laki yang lain. Eeh
Dari pengalaman manis kita bisa merasakan suatu kenikmatan yang pernah diperoleh. Dan setiap orang menginginkan setiap pengalaman manis untuk berulang kembali. Namun, kita juga tidak boleh melalaikan pengalaman pahit sebab dari pengalaman pahit bisa diperoleh apa itu arti nilai sebuah perjuangan dan bagaimana cara kita menghadapinya.
Analoginya dulu kita belajar naik sepeda, tentu saja pernah jatuh, bahkan menabrak bukan? Namun, apakah setelah jatuh akan berhenti belajar bersepeda? Jika berhenti belajar naik sepeda maka kita tidak akan pernah mahir naik sepeda.
Namun apabila jika kita mau mau belajar mengapa jatuh dan melanjutkan naik sepeda, akan menjadi mahir dengan mencari tahu trik agar tidak kembali terjatuh lagi dan lagi, bahkan di lubang yang sama.
Jadi, pahit manisnya pengalaman pasti memiliki pelajaran hebat dibaliknya.
Tak bosan ingin kusampaikan pada intinya pembelajaran 8 bulan kita bersama ini adalah Terima kasih banyak atas kerelaan, tenaga, pikiran, waktu dan hal lainnya yang tak bisa kusebutkan untuk kalian semua terutama kementerian riset, pengembangan dan teknologi, dan yang terpenting juga adalah bagaimana cara kita menjalani dengan baik apa yang sudah diamanahkan, diberikan dan dibersamai. Manfaatkan pengalaman-pengalaman ini, belajar tetap sederhana. Walaupun mungkin merasa belum pantas maka pantaskanlah karena memang kita orang terpilih yang dirasa mau dan mampu untuk mengisi pos-pos yang Tuhan berikan.” (3)
            Jadi, yang “didapat” adalah apa yang ditakdirkan. Belajarlah dengan sebaik mungkin, bagi mereka yang mau belajar, bukan sekedar menggugurkan kewajiban.”
Terima kasih banyak semua dan terutama partner berprosesku di ristek, salam hangat selalu untuk kalian.

“Hanya melalui pengalaman dan penderitaan, jiwa dapat diperkuat, pandangan diperjelas, dan ambisi untuk memperoleh ilham dan sukses bisa tercapai.’” – Hellen Keller

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer