"Diary Senja & Hujan"
"Diary Senja & Hujan"
“Tiada yang menafikkan bahwa manusia suka bercerita dengan senja–hujan yang mampu mendamaikan sisi kehidupan"
Hari ini, tepat dua tahun yang lalu aku bertemu dengannya. Sore itu hujan datang lebih dulu, sehingga pakaian yang kau kenakan sedikit basah. Sejak saat itu banyak sekali moment yang terjadi bersamaan dengan hujan. (Kalian pasti menganggap itu yang membuatku suka hujan, tapi ngga juga si, karna dari dulu aku suka dengan hujan). Kalau inget masa lalu, kadang suka nyesel, kenapa si dulu disia-siain? atau memang sebenarnya tidak ada apa-apa? Aku saja yang salah mengartikan?
Tapi kok masih saja berharap. Ngga cape apa berjuang sendirian? Ngarep banget kalau dia juga mikirin kamu, padahal ngga sama sekali, kamu tuh Cuma di jadiin pemeran pengganti, atau mungkin Cuma buat ngisi gabut. Serba salah emang. Tapi ya gimana lagi udah lewat juga. Di sesali pun tak ada gunanya. Ehh kok malah tambah ga jelas gini, haha. mungkin terlalu yakin kalau kini ku telah menemukanmu (Seventeen), sampai-sampai dijadikan pemeran utama hati (Raisa), tapi malah kau tepikan kisah cinta kita saat ku sedang sayag-sayangnya (Mawar Eva de Jongh), lalu dari resah menjadi luka (Daun Jatuh), sampai akhirnya sadar kalau kita adalah rasa yang tepat di waktu yang salah (Fiersa Besari).
Komentar
Posting Komentar