"Kanal Progresif : Catatanku di 108th"
“Selamat Milad 108th Persyarikatanku”
“Bagaimana mampu aku mendapatkan semua kalau bukan atas persyarikatan?”
Oleh Aris Rasyid Setiadi
108 Tahun Milad Muhammadiyah tepat hari ini datang, Rabu, 18 November 2020 Persyarikatan Muhammadiyah menapaki simposium kebangsaan untuk merayakan kembali masa tuanya, Muhammadiyah lahir dari sebuah semangat perjuangan pembebasan K.H. Ahmad Dahlan yang dibalut dengan beragam diaspora menggembirakan. Berdirinya organisasi massa ini memang dipandang perlu sebagai wadah umat dalam menghadapi tantangan, problematika dan dialektika kebangsaan dalam berbagai lini yang saat itu belum sepenuhnya belum menyatukan termasuk dalam pra dan pasca kemerdekaan. Lahirnya badan otonom dan komunitas di bawah naungan Muhammadiyah menjadi sebuah nilai sumbangsih dan menjadi bukti nyata Muhammadiyah secara konsisten hadir sebagai salah satu partner bangsa Indonesia dalam membangun kemajuan dalam setiap lini kebangsaan, contoh konkret yang terbaru adalah MCCC mendapatkan penghargaan dari pemerintah atas sumbangsih dalam menangani pandemi covid-19.
Milad kali ini, dengan membawa konsep “Meneguhkan Gerakan Keagamaan, Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri” tentunya diharapkan menjadi cikal bakal semangat memajukan dan perbaikan kebangsaan sekarang, terlebih dengan adanya bencana non alam yaitu Pandemi covid-19 yang sangat mempengaruhi aspek kehidupan secara keseluruhan yang kini perlu menjadi kesadaran tugas bersama seluruh elemen bangsa termasuk Muhammadiyah.
Lantas darimana aku mulai mengenal dan jatuh cinta kepada Muhammadiyah?
Bermula saat bersekolah di SMP Muhammadiyah 1 Purwokerto atau biasa dikenal dengan sekolah MUTU ini aku mulai terjun sebagai anggota IPM di sekolah tersebut, lantas mulai tertarik untuk masuk IMM saat memasuki perkuliahan, singkat cerita dari apa yang telah aku jalani dan dapati sekarang ini tak lepas dari bagaimana aku berproses di IMM dan dari Muhammadiyah secara umum. Walau belum konsisten untuk berkembang dariku sendiri namun sebuah anugerah yang patut aku syukuri sehingga aku merasa perlu menjadikannya sebagai motivasi balas budi atas apa yang telah diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung, terima kasih atas semuanya, terutama terima kasih kepada Allah SWT atas berkah yang luar biasa ini.
Dengan pengalaman berproses, ditambah wawasan eksternal termasuk dari buku, jurnal dst saya sadar bahwa ada hal yang perlu saya pilih sebagai tempat berproses menjadi manusia yang sebaik-baiknya sebagaimana yang Allah inginkan.
Terlebih tahun ini dengan sebuah tanggung jawab baru di sebuah komunitas pemerhati lingkungan di bawah bendera Muhammadiyah menjadikanku sadar bahwa akan terus ada perjuangan-perjuangan yang terus lahir dan hadir, berharap mampu menjadikanku lebih baik sebagai manusia dan benar-benar merasa hidup dalam perbaikan sosial kemasyarakatan. Sulit dirasa namun akan lebih sulit jika berjalan sendiri, aku membutuhkanmu agar sama-sama berjuang dalam perbaikan sistem kebangsaan yang dirasa sudah carut-marut baik secara politik, ekonomi, sosial dan yang lainnya. Entah atas nama bendera yang sama atau dengan bendera lain. Aku tak terlalu peduli pada perbedaan jika kita berjuang dalam kebaikan, perbaikan dan kesamaan tujuan.
Di luar diri ini, aku melihat banyak orang-orang hebat dan sibuk dengan berbagai tanggung jawab, kalian hebat dan beruntungnya aku senang mengenal dan berproses bersama kalian. Dan bagiku yang terpenting ialah menyoal bagaimana kita sebagai kader Muhammadiyah sebaik mungkin menghidupi-hidupi Muhammadiyah sebagai bentuk rasa terima kasih dalam wadah yang telah disediakan. 108 tahun bukanlah waktu yang mudah, kita tetap harus menghidupi-hidupi Persyarikatan ini dengan cara terbaik yang bisa kita lakukan. Ini menyoal antara aku dan kamu yang sama-sama memiliki kecintaan atas nama kemanusiaan, hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari kehidupan di Muhammadiyah. Kembalilah ke Muhammadiyah jika kelak telah menjadi orang hebat di bidang yang ditekuni, terus berproses dengan atas nama cinta. Selamat milad persyarikatanku yang ke-108th semoga mampu menjawab tantangan zaman yang semakin hebat dengan terobosan-terobosan berkemajuan.
Teruntuk
Untukmu, surat terbuka untuk semesta
Perjuangan kita tetaplah abadi
Seperti Sang Surya
Menerangi setapak jalan kehidupan
Setiap langkah, setiap nafas, Muhammadiyah adalah penghambaan kepada Illahi Rabbi
Komentar
Posting Komentar