"Senja & Hujan Journey"

"Senja & Hujan Journey"
“Tiada yang menafikkan bahwa manusia suka bercerita dengan senja–hujan yang mampu mendamaikan sisi kehidupan"


Ada saat dimana sesuatu  diluar dengan warna indahnya itu justru tak menampakkan kepadamu lagi, dan tahukah kenapa atau bagaimana? karena dia tahu kamu super sibuk dan efeknya sama sekali lupa akan kenangan bersamanya. Konkretnya kamu sama sekali tak menyapa dengan senyuman manis seperti biasa. Dan ngomong-ngomong ini bukan perkara sepele karena membutuhkan pemahaman atas nama kedewasaan, selebihnya toleransi yang sering kita dengungkan. Terlihat puitis, namun memang seperti itu realitasnya.

Barangkali senja atau hujan yang kau benci sudah sangat lelah, walau sebenarnya masih ingin melihat senyum manismu, tapi yaa masih saja kalah dengan emosi sesaatnya yang menggebu-geb. Aah sudahlah jangan menyalahkan diri sendiri lagi, sudah beberapa kali kita merasakannya, pada akhirnya tetap saja tidak merubah apa-apa yang kamu dan dia pikirkan. Melahirkan semacam bonus berwajah penyesalan yang tak berdasar untuk sebuah pematangan pikiran. Menyoal aku, kamu atau dia ibarat sebatas hujan yang tak saling mengharapkan cerita kita berakhir kenangan, tangisan luka, goresan mendung mata dan pada akhirnya menyesal, hanya sekedar persoalan pemahaman bahwa kita memang saling membutuhkan. Tanpa ego atau emosi sesaat, tanpa nafsu atau kata kasar, tanpa sepihak atau merasa paling benar, tanpa aku, kamu takkan pernah menjadi kita dan cerita.

Komentar

Postingan Populer