"Enjoy Your Life Aja Dehh..." Part. 32
“Timbunan Sinis? Aahh Entahlah... Makhluk Absurd”
“Jika satu hal kebaikan bagi kemanusiaan masih kurang, tidakkah yang kurang itu –
Kemanusiaan itu sendiri?”
Oleh Aris Rasyid Setiadi
Sebuah naskah biasa tanpa makna berguna, namun menjadi cerita suka duka..
Sama seperti orang lain tidak mencoba membalas harapan seseorang yang lebih mempunyai dalam suatu hal, ya memang forumnya menghasilkan beberapa lembar kertas bertuliskan pengalaman berharga yang idealnya diterapkan yang memang menjadi tujuan utama dari forum itu. Namun justru sedari kini mulai menimbulkan pertanyaan lugu 'Apakah itu mulai dipahamkan? atau malah hilang ingatan bahkan acuh walau terlihatkan?
Mungkin kita masih ingat? Momen itu? Ya momen lampu temaram itu yang membersamai pikiranku. Ya, aku ingat dalam kewarasan ingatanku bahwa momen itu ada, bahkan sudah tercatat dalam goresan hidup!!!
Atau malah mulai berhenti dan kehabisan bahan bakar??
Albert Schweitzer menegaskan bahwa "rahasia besar kesuksesan adalah menjalani hidup sebagai orang yang tak pernah kehabisan bahan bakar". Jika kita menetapkan tujuan untuk terus belajar dan mengembangkan diri, kita akan menjadi orang yang pernah "kehabisan bahan bakar". Kita akan selalu menemukan baterai dan menemukan cara yang lebih baik untuk membereskan sesuatu. Sedelapan? atau tidak sama sekali! Bahkan orang-orang yang gila duniawi atau kaum materialisme pun sedelapan akan itu, mereka mendapatkan materinya dari melihat orang lain. Namun melihat kondisi sekarang penurunan-penuruan justru selalu nampak hadir, kaum rebahan santuy mulai memasrahkan ini-itu dalam satu 'baca'. Virus semacam inilah yang mulai merambah ke dalam pikiran manusia kini, mereka cenderung mager ke semua lini kehidupan, tak membaca lebih dari satu kali yang pada akhirnya hanya menjadi coretan abu-abu. Terlebih untuk sekedar membuka lagi buku latihan Ujian Nasional SMApun tak mau. Iih gemes deh pada diri sendiri.
Kuncinya adalah "Bahan Bakar", betul!! betul bahan bakar yang dimaksud adalah lembaran berharga itu kawan!! dengan membuka kembali lembaran berharga itu dan setelahnya dikembangkan
bersama, saat ini juga akan menjadi sangat bagus. Jika tidak maka akan menjadi pelawak konyol karena sengaja mengabaikan semacam hal-hal berharga seperti itu dan parahnya ditertawakan sejarah.
Komentar
Posting Komentar