"Diary Senja & Hujan"
"Diary Senja & Hujan"
Minggu yang membahagiakan teruntuk kita, dengan lulusnya atas kartu AS kuliahmu kamis kemarin. Alhamdulillah, perjuanganmu berhasil dan aku turut berbahagia. Sebagai reward dariku kau sudah tahu, tinggal tagih saja kepadaku, pilih saja satu buku sesukamu dalam lemariku disini. Kuharap ini dapat menjadikan cambukan menjaga semangat dalam sisa akhir-akhir kuliah kita. Saling memberi dan menjaga perjuangan semangat dalam hal-hal yang sederhana maupun kompleks, untuk diri sendiri dan orang lain. Bahkan kutahu kamu sangat merasa tidak tenang saat sebelum dan proses ujian kemarin, terlihat dari raut wajahmu, ada sedikit beberapa kesalahan jawaban dan dahimu berkeringat. Ya aku pernah mengalami bahkan sering yang menjadikanku mengagumi atas pilihan terbaikmu kala itu, dengan tetap tenang dan fokus pada materi yang diujikan. Kamu hebat dan akhirnya berakhir dengan senyuman atas nama dirimu dan kita.
Beginilah seninya perjalanan cinta, aku ingin kita perlahan-lahan menikmatinya. Sederhana memang namun butuh ketenangan, dimana berjalan dengan kepala dingin di setiap waktu. Bersamailah aku selalu, dimana aku adalah manusia lugu, penuh ketidaktenangan, mudah jatuh dan seringkali merasa tak bernyawa. Aku adalah sang manusia yang hanya ingin menebus rindu, entah kepadamu atau sang pemilik hatimu.
Kini ketika kita melihat ke depan, dimulai dari bulan Januari kini sangat berharap dengan sisa-sisa tugas perkuliahan akademik dan organisasi baiknya mampu membuat kita tetap tenang dan lebih bijak dalam melihat sesuatu, bagaimana kita melihat lebih dalam dalam ketenangan dan memilih sesuatu tersebut. Karena dengan sisa hidup dan sepanjang waktu nantilah kita menyadari bahwa konsepsi hidup semakin sederhana, semakin juga kita harus terbiasa menahan derita. Pilihan terbaik ialah menjalani dengan berfikir optimis, melakukan dengan apa yang kita bisa dan mempertahankan senyuman sepanjang waktu, entah saat terluka atau bahagia yang sama-sama meneteskan air mata.
Memang mudah untuk dilakukan, mudah untuk satu waktu, di waktu setelahnya mudah juga kita melupakan akan itu. Itulah kita; manusia, namun tak apa selama kita saling mengingatkan sekaligus menguatkan.
Dari cerita lalu atau hari ini kita belajar untuk lusa bahwa kita menjadi lebih tahu menyoal hidup, yakni perjuangan. Kamu kuat, aku tahu kamu kuat sang hujanku, aku ingin melihatmu tersenyum malam ini cobalah tersenyum dan pasti kutahu sekarang kamu sedang tersenyum. Jangan lupa (menderita) untuk bahagia !!
Komentar
Posting Komentar