"Diary Senja & Hujan"
"Diary Senja & Hujan"
Haii,
selamat tahun baru masehi 2021 untuk kita semua, semoga dengan telah
dibuatnya kaleidoskop dan daftar harapan dapat tercapaikan dalam tahun ini ya, mari pastikan!
Berbicara tahun
baru, tak lepas dari harapan baru atau bagiku sama sekali masih sama atas beberapa hal belum
tersampaikan. Ya begitulah hidup, sepanjang tahun lalu serasa sangat pendek
hanya terasa beberapa bulan dan itu membuat rencana atau goals yang telah kususun menjadi sedikit berantakan. hh
Namun tak apa, toh dalam beberapa bulan yang pendek kemarin aku telah mencapai beberapa hal. Yaa walaupun itu hal biasa, but i know that’s special to me. Thanks God.
Sebuah
malam tahun baru yang istimewa, berada dalam kerumunan dunia maya ditemani
secangkir kopi yang menderita karena keresahan peminumnya. Setelahnya suntuk
dan basa-basi biasa saja. Baiknya tak mencari-cari kebahagiaan semacam ini lagi, itu
euforia yang fana atau sederhanakan saja “ini menyoal makna”.
Diluar
itu masih sama teman, harapan yang ada dalam tahun-tahun sebelumnya yang masih
ada di kepala. Setelah dipikir-pikir pada akhirnya kita sepakat bahwa yang
terbaik adalah bagaimana kita menjalankan, memastikan tuk mendapatkan dan
bersyukur atas pencapaian. Memberikan reward
atau semacam hadiah kecil kepada diri sendiri. Sisanya menjaga mood juga tak
kalah penting.
Ngomong-ngomong
soal semangat atau mood nih, seringkali kita naik turun, terutama dalam pilihan yang aku
inginkan, kadang ingin itu eeh kondisi sekitar kurang mendukung, kadang lagi
ngga semangat eeh kondisi sekitar biasa-biasa aja cuek, entahlah. haha
sama-sama pernah merasakan bukan? atau justru saling merasakan?
Ayolah tak usah berkelit, kita sama-sama sepakat sebagai manusia perindu, yang satu perindu hawa ketenangan sementara satunya sudah sangat merindukan kehangatan. Pada akhirnya telah kuputuskan bahwa tak ada kaleidoskop atau daftar harapan sepertimu kemarin. Sebagai manusia lemah, aku sadar sesadar-sadarnya bahwa aku akan menjalani dengan lebih atas apa yang terlihat dan kuinginkan. Karena kutahu aku belum sepenuhnya tahu tentang arti kehidupan sepenuhnya. Ya sepenuhnya, kini kupegang katamu "kita jalani saja".
Komentar
Posting Komentar