Bertanggung Jawab atau Menanggung jawab?

             
    Bertanggung-jawablah atas Hidup Anda
Cita-cita Anda adalah merasa kuat, bertujuan, kompeten, dan mampu melakukan apa pun yang dibutuhkan untuk mencapai cita-cita mana pun yang Anda tetapkan untuk diri Anda sendiri. Namun, sebelum Anda melakukan apa pun, Anda harus melakukan hal lain terlebih dulu.
Anda harus menerima tanggung jawab 100% atas siapa diri Anda hari ini, atas segala yang pernah Anda lakukan atau Anda capai, dan atas segala hal yang akan Anda capai dalam bulan-bulan dan tahun mendatang. Anda bertanggung jawab sepenuhnya. Tidak ada orang yang akan menyelamatkan Anda. Semua itu terserah Anda.



   Perbedaan Besarnya
Menerima tanggung jawab pribadi adalah perbedaan besar antara pemenang dan pecundang, antara pemimpi dan pengikut, antara orang kaya dan orang miskin.
Ketika masih muda, kita terbiasa membiarkan orang tua kita membuat semua keputusan penting untuk kita. Mereka memutuskan apa baju yang kita pakai, apa yang kita makan, apa yang kita lakukan, dan ke mana kita pergi. Begitulah seharusnya ketika Anda masih kecil.
Idealnya, seiring pertumbuhan Anda, Anda mengemban semakin banyak tanggung jawab atas hidup Anda sampai, ketika Anda sudah dewasa, Anda mengembang tanggungjawab 100%. Anda memutuskan sendiri segala hal. Anda membuat pilihan dan keputusan Anda sendiri. Anda melakukan apa yang Anda inginkan. Anda bertanggung jawab dan memegang kendali.


   Lepaskan Diri dari Ketergantungan
Namun, kebanyakan orang, jauh di dalam, mempunyai kebiasaan ketergantungan dalam satu atau beberapa bidang kehidupan mereka. Mereka berpikir, merasa, berharap dan menginginkan bahwa suatu saat, entah bagaimana, seseorang akan datang dan menyelamatkan mereka. Seseorang akan mengajar dan melatih mereka, memberi mereka pekerjaan dan tempat kerja, sambil membuat semua keputusan penting dalam pekerjaan mereka.
Mereka memindahkan perasaan ketergantungan mereka dari orangtua mereka ke atasan dan perusahaan tempat mereka bekerja, sehingga mereka menjadi pasif seperti hewan buas di sirkus, dan mereka menunggu sampai seseorang datang dan memberitahu mereka apa yang harus mereka lakukan.


   Waktu Berlalu
Mereka menerima pekerjaan pertama yang ditawarkan pada mereka, menundukkan kepala dan berkata, “Bila kamu ingin akur-akur saja, kamu harus mengikuti lingkungan.”
Lalu suatu hari, mereka mengangkat kepala mereka, melihat sekeliling, dan menyadari usia mereka sudah enam puluh lima tahun. Mereka sudah melewati usia produktif, rekening bank mereka hampir kosong, dan mereka menatap masa depan di mana mereka harus bertahan hidup dengan tabungan terbatas, pensiun dan Jaminan Sosial.
Kisah berikut ini, dari penulis Joseph Campbell, mengilustrasikan paparan di atas. Campbell menulis tentang pengalamannya mengunjungi restoran kecil di dekat tempat tinggalnya untuk bersantap malam. Di meja sebelah, sepasang suami istri duduk bersama putra mereka yang berusia sepuluh tahun.
Sambil menunjuk makanan yang dihidangkan untuk dirinya, sang anak berkata,”Saya tidak suka makanan ini.”
Sang ayah berkata dengan tegas, “Itu makananmu. Kamu harus makan.”
Anak menjawab, “Saya tidak mau!”
Mendengar ucapan anaknya,sang ayah marah dan membentak. Ia berkata keras, “Kamu tidak mau? Kamu tidak mau? Saya tidak pernah melakukn apapun yang saya mau sepanjang hidup saya!”


   Akar Ketidakbahagiaan
Ketika mulai mempelajari kesuksesan, saya secara tak sengaja menemukan khazanah ajaran yanag mengubah hidup saya untuk selamanya. Ajaran itu mengatakan bahwa tujuan utama dalam hidup adalah emosi positif-menjadi bahagia. Satu-satunya rintangan terhadap kebahagiaan dan emosi positif adalah emosi negatif. Oleh karenanya, seluruh urusan hidup berkaitan dengan  cara menghapus segala macam emosi negatif.
Wah! Apakah sesederhana itu? Namun, saat saya mempelajari materi kesuksesan dan kebahagiaan, saya menyadari bahwa musuh terbesar manusia-musuh Anda, saya, siapapun-adalah segala macam emosi negatif.
Bila kita bisa mengenyahkan emosi negatif kita, pikiran kita akan secara otomatis terisi dengan emosi negatif, emosi damai, gembira, dan bahagia.


   Masalah Terbesar
Ada lebih dari lima puluh emosi negatif yang sudah diidentifikasi, dan ada banyak perpustakaan yang penuh dengan buku tentang akar penyebabya. Psikolog, psikoanalis, dan psikoterapis membantu orang-orang menangani perasaan yang membuat mereka tidak bahagia dan memengaruhi kualitas kehidupan mereka, sebagaimana yang dilakukan pelatih, konselor, pendeta, ahli terapi, dan teman-teman dekat.
Namun, setelah ribuan jam penelitian, saya akhirnya menemukan rahasianya-cara mengenyahkan emosi negatif, untuk selamanya, dan dengan seketika.
Yang saya temukan adalah bahwa meskipun ada banyak emosi negatif-dengki, kejengkelan, ketakutan, keraguan, cemburu, amarah, dan hipersensitivitas terhadap pemikiran, ucapan, dan pendapat orang lain-semua itu berasal dari satu akar penyebab: menyalahkan orang lain.


   Akar Penyebab Negativitas
Tujuan mungkin bagi Anda untuk mempunyai emosi negatif apa pun tanpa menyalahkan orang lain atau sesuatu sebagai penyebab ketidakbahagiaan Anda. Anda menyalahkan orang tua Anda, saudara kandung Anda, relasi romantis Anda, atasan Anda yang jahat, dan orang-orang yang membohongi Anda, mencurangi Anda, menyakiti Anda, atau yang memanfaatkan Anda dengan cara tertentu.
Anda menyalahkan orang-orang kaya menyebabkan adanya orang miskin. Anda menyalahkan orang-orang sukses yang menyebabkan adanya kegagalan. Anda menyalahkan anggota partai politik yang bersebrangan sebagai penyebab semua masalah dalam hidup dan di dunia.
Anda terutama menyalahkan orang lain atas sesuatu yang mereka lakukan atau tidak lakukan yang menyakiti Anda.



Berhenti Menyalahkan Orang Lain
Bagaimana caranya untuk berhenti menyalahkan? Berikut ini adalah penemuan terobosannya. Penemuan ini sederhana dan efektif memberi hasil nyata 100%. Hal ini mengubah pikiran Anda dari negatif menjadi positif, terkadang dalam hitungsn beberapa detik. Yaitu: ucapkan kata-kata “Saya bertanggung jawab!” setiap kali Anda merasa marah atau kesal pada siapapun atau apapun.
Kata-kata “Saya bertanggung jawab” adalah penetral hebat. Persis seperti Anda melepaskan lampu dari soketnya, dan lampu padam, ketika Anda mengatakan “saya bertanggung jawab,” emosi negatif Anda padam dan mati seketika.
Anda tidak bisa mengatakan “saya bertanggung jawab” lalu marah, cemas, atau takut pada waktu yang sama. Kata-kata “saya bertanggung jawab” menempatkan Anda kembali ke kursi pengemudi. Kata-kata itu memampukan Anda untuk bertanggung jawab penuh atas hidup Anda, membuat Anda berubah dari posisi sebagai korban menjadi pemenang. Kata-kata itu memindahkan Anda dari perasaan lemah dan tidak aman menjadi perasaan kuat dan mandiri. Kata-kata “saya bertanggung jawab” bila diucapkan berulang kali akan memprogamkan kembali pikiran Anda dan menjadikan Anda orang yang benar-benar positif, kuat, dan berdaya.


   Kesuksesan vs Kegagalan
Setiap orang memiliki mekanisme kesuksesan serta mekanisme kegagalan di otaknya. Biasanya, mekanisme kegagalan Anda adalah reaksi alami Anda. Mekanisme itu menyala secara otomatis, dan secara terus-menerus mengaktivasi kecenderungan Anda untuk memikirkan hal-hal negatif.
Ketika Anda duduk sendirian-saat mengemudi, nonton televisi, atau sedang bekerja-Anda bisa secara otomatis memikirkan hal-hal yang membuat Anda marah atau tidak bahagia.
Anda membicarakan hal itu dengan teman-teman dan keluarga Anda. Anda mengungkitnya saat bersantap malam. Hal-hal itu membuat Anda tidak bisa tidur. Anda membuat percakapan khayalan tentang hal itu, bahkan dengan orang-orang yang tidak hadir, dan terkadang Anda bertengkar dengan mereka. Semua orang melakukan hal itu sesekali.


   Picu Mekanisme Kesuksesan Anda
Akan tetapi, mekanisme kesuksesan Anda dipicu oleh sebuah cita-cita, oleh Anda yang menerima tanggung jawab penuh atas hidup Anda, lalu menyibukkan diri dengan mengerjakan sesuatu yang Anda pedulikan, sesuatu yangbenar-benar Anda inginkan. Ketika saya sedang melatih atau mengkonsultasi orang lain, mereka terkadang akan berbicara tentang kegagalan perkawinan mereka, betapa jahatnya pasangan hidup mereka, dan betapa marahnya mereka terhadap apa yang dilakukan atau tidak dilakukan pasangan mereka terhadap mereka.


   Andalah yang Bertanggung Jawab
Lalu saya ingatkan mereka bahwa merekalah yang bertanggung jawab. Merekalah yang memutuskan untuk menikahi pasangan mereka, meskipun mereka ada perasaan was-was. Merekalah yang memutuskan untuk mempertahankan perkawinan. Merekalah yang menenggang dan menerima hal-hal negatif yang dilakukan atau katakan pasangan mereka. Mereka dulu dan sekarang tetap bertanggung jawab.
Sekurangnya, Anda bertanggung jawab atas apa yang Anda lakukan sejak saat ini. Dalil untuk kebahagiaan adalah jangan pernah kesal atau marah pada apa yang tidak dapat Anda ubah. Dan Anda tidak bisa mengubah kejadian pada masa lalu. Yang dapat Anda lakukan dengan pengalaman yang tidak menyenangkan adalah belajar darinya, lalu lupakan. Terima tanggung jawab 100%.


  Pikirkanlah Mengapa
Lebih baik lagi, bayangkanlah situasi negatif yang masih mengesalkan Anda dan pikirkan semua cara di mana Andalah sebenarnya yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi. Daripada terus memikirkan apa yang dilakukan atau tidak dilakukan orang lain, pikirkan semua hal yang Anda lakukan atau tidak lakukan yang membawa Anda ke situasi itu.
Saat Anda menerima tanggung jawab dan memikirkan semua alasan mengapa Anda bertanggung jawab, negativitas Anda hilang. Dengan sekejap, sesuatu yang selama berbulan membuat Anda marah lenyap, seperti merokok diruangan besar, dan lenyap untuk selamanya.


  Jaga Kendali Emosional
Eleanor Roosevelt berkata, “Tidak ada orang yang bisa membuat Anda merasa rendah tanpa persetujuan Anda.”
Bila Anda menyalahkan orang lain atas apa yang mereka lakukan dan tidak lakukan, Anda membiarkan mereka mengendalikan emosi Anda-pada jarak jauh. Anda sebenarnya membiarkan mereka membuat Anda merasa kecil, rendah, dan marah. Apakah itu yang Anda inginkan?
Ikuti nasihat Walt Whitman, yang mengatakan,”Arahkan wajah Anda selalu ke sinar matahari-dan bayangan akan jatuh di belakang Anda.”


   Buat Keputusan
Putuskan hari ini untuk menerima tanggung jawab 100% atas siapa pun diri Anda saat ini atau ke depannya. Hal itu bisa menjadi keputusan yang paling besar dan paling menggembirakan yang pernah Anda buat. Membuat keputusan itu membuat Anda bebas untuk memulai dan terus melangkah menuju apa yang benar-benar Anda inginkan. Tidak ada lagi alasan.


Komentar

Postingan Populer