"Diary Senja & Hujan"

   "Diary Senja & Hujan"

“Tiada yang menafikkan bahwa manusia suka bercerita dengan senja–hujan yang mampu mendamaikan sisi kehidupan"


Bagaimana jika tak ada yang mengajak bukber sampai pertengahan bulan Ramadan? mungkin bagi seumuran anak muda sangat meresahkan, terlebih dengan fyp velocity tiktoknya. Rasa-rasanya tak ada yang pernah memperhatikannya dan berakhir menjadi gen yang nelangsa dengan story instagram kata-katanya. Berbeda dengan generasi z yang hampir berumur kepala tiga, mereka menganggap ada atau tidak adanya ajakan bukber tidak menjadi masalah. Alasannya sederhana selain menghemat isi dompet juga mengurangi beban lanyard BUMN yang menjadi tolak ukur kesuksesan.

Sejatinya beragam kegiatan bukber dan bagi takjil ada dimana-mana, sebagai generasi z rasanya malas saja untuk pergi kemana-mana. Dengan kondisi raga yang ringkih dan mudah lemah karena berbagai alasan tak memerlukanku harus mengikuti semua kegiatan dan undangan yang ada.

Dalam sejarahnya buka bersama merupakan tradisi yang ada setiap bulan suci Ramadan yang bertujuan menyambung silaturahmi sesama muslim sekaligus merayakan kebersamaan datangnya waktu berbuka. Dan entah kenapa semakin kesini semakin menjadi berbeda dalam niat ingsun bukber terutama bukber angkatan, fenomena seperti yang telah disebutkan di atas menjadi hal umum di perkotaan yang menjadi eksistensi kecil pekerjaan masing-masing, presentasi perolehan medali masing-masing, ghibah orang lain serta bikin trend video velocity.

Apa yang diharapkan menjadi pahala untuk menyambungkan tali silaturahmi menjadi ajang adu gengsi, inilah yang menjadi alasanku pribadi mandan males untuk meng acc agenda bukber yang ada. Yaa kecuali sama-sama berprinsip freehatin ya gas aja lahh setidaknya nasi ayam bakar paket es teh 15 ribu saja cukup dan setelahnya keluh resah satu sama lain dan pulang.

Komentar

Postingan Populer