"Diary Senja & Hujan"

"Diary Senja & Hujan"

“Tiada yang menafikkan bahwa manusia suka bercerita dengan senja–hujan yang mampu mendamaikan sisi kehidupan"


"Perjuangan hidup memang untuk hidup, bertahan dan tersiksa menikmati pikiran, derita, luka maupun senyuman yang perlu kita pertahankan". Masih ingat kata-kata ini dua minggu yang lalu?

atau pertanyaan dalam diary terakhir?  "Dan apa kau ingat hari ini, satu bulan yang lalu?"

Menulis bagiku sangat menyenangkan. Contohnya menulis nama dua orang di engangement day invitations atau menulis cinta atas nama Tuhan. Semuanya tentu hal baik yang memberikan makna. Baik untuk sebuah pengorbanan, beberapa keberanian dan sepenuhnya dukungan, tentu ketiga hal ini menjadi syarat yang dipenuhi.

Dalam prosesnya beberapa waktu aku begitu semangat menjalani, beberapa waktu juga aku lelah tak berdaya. Ibarat untuk membuka tutup botol minuman pun aku tak bisa. Lucu bukan? haha 

Seorang manusia introvert untuk menuju semua itu memerlukan semangat lebih dalam menjalani dan memastikan berjalan dengan baik.

Lantas benarkah ada dalam satu hari dimana manusia introvert tersebut hanya terduduk diam, matanya begitu kosong lalu raut wajahnya begitu muram? yang pada akhirnya pergi keluar tanpa arah dan berakhir dalam kamar terkunci rapat lantas perlahan turun hujan membasahi pipi di dalam selimut tidurnya?

"Bolehlah semalam saja kudengar kabarmu sedang tak baik-baik saja. Pahamilah bahwa dalam menjalani hidup, kita tak selamanya kuat setiap saat" dan apakah begitu tega atau justru merasa bahwa perkataan itu benar adanya?

Jadi harus bagaimana? aku bahkan tak ingin tahu jawabannya. Cukup saja Tuhan atas harapan utamaku menjadi manusia, lantas do'a dan wajah orang-orang terkasih dalam fana. Atau ... tiga titik inilah yang menjadi saksi bisu atas keberhasilan hidupku.

Komentar

Postingan Populer